Kamis, 26 Desember 2013

Rindukah, Kamu?



Rindukah, Kamu ?

Hujan…
Siang hari itu lagi-lagi aku teringat senyum manisnya—senyuman seseorang yang dulu selalu menghiasi relung hatiku yang paling dalam. Dia, dulu hanya dia yang selalu aku puja, tak peduli apapun yang dikatakan orang lain tentangnya, aku tetap percaya kepadanya.

Suatu hari aku menemukan sebuah kejanggalan dari sikapnya, namun aku tak pernah mempermasalahkan itu karna ku fikir dia hanya ada sedikit masalah dengan harinya, dan aku bisa  mengontrol perasa’anku itu. Tak pernah terlintas difikiran ku bahwa dia akan mencari sosok kekasih idaman lain selain aku. Karna setahuku, dia hanya mencintai aku sebagaimana yg sering dikatakannya kepadaku disetiap hendak menutup telepon.

Selang beberapa waktu, kejanggalan itu muncul lagi—dan kali ini lebih kuat seiring dengan terdengarnya nama seorang gadis yang ku kenal—lebih tepatnya dia teman ku. Aku memberanikan diri bertanya dan hanya dapat jawaban darinya “kita hanya berteman.” Oke, aku maklumi itu karna kekasihku ini memang mudah akrab dengan siapa saja terutama wanita itu—yang nyatanya adalah temanku.

Aku percaya kamu, bahwa kamu hanya mencintai aku dan hanya ada aku didalam hati mu. Itu yang selalu aku ingatkan kepada hati ku ketika aku ragu padanya. Aku mencintainya dan hanya dia. Selalu seperti itu dan terus begitu.

Dan itu dulu, namun kini tak ada lagi suara yang selalu memanggilku dengan sebutan khususnya. Tak ada lagi telepon yang selalu mengingatkanku untuk beribadah. Tak ada lagi dia yang selalu mengatakan Tiamo kepadaku disetiap telepon atau message-nya.

Tuhan…
Rindukah dia kepadaku ?
Bahagiakah dia bersama kekasihnya saat ini ?
Bolehkah aku menaruh rasa rindu ini lagi kepadanya ?

Sayang, bisakah aku menemuimu lagi saat ini ?
Aku tau itu tidak mungkin, aku tau aku tak akan mampu mencapaimu. Karna aku tak akan pulang ketempat dimana kita melukis kenangan indah dan mengukir luka ini. Aku ingin mengubur semua cerita kita, dan memulai lembaran baru dengan cerita baru yang akan lebih indah dibandingkan cerita kita dulu.


Mandomai, 26 Desember 2013
Mizuki Ackerman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar